Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pengertian Pembelajaran Kooperatif - Dalam penerapannya, pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama di antara siswa dalam sebuah kelompok dengan menggunakan LKPD sebagai media dalam pembelajaran. Menurut Slavin dalam Kartina, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru, dengan memerhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Sejalan dengan itu, menurut Lie dalam Wahyuni (2016: 38), pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang telah ditentukan. Pembelajaran kooperatif hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri dari 4-6 orang.

Dalam proses pelaksanaanya, pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tahapan, diantaranya adalah penyampaian materi, berdiskusi, dan penilaian. Hal ini diungkapkan oleh Rusman, bahwa terdapat empat tahapan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut.

  • Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. 
  • Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. 
  • Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau kelompok. 
  • Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi. 

Penerapan pembelajaran kooperatif dapat mendorong adanya kerja sama antar sesama siswa maupun guru. Pendapat ini diungkapkan oleh Huda, yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dipercaya sebagai pembelajaran yang efektif untuk semua siswa, dapat menjadi bagian integratif bagi perubahan paradigma sekolah saat ini dan pembelajaran yang mendorong terwujudnya interaksi dan kerja sama yang sehat antar guru yang terbiasa bekerja secara terpisah dengan orang lain.

Pembelajaran kooperatif

Menurut Johnson, kegiatan pembelajaran dapat dikatakan kooperatif apabila memenuhi unsur-unsur yang terdapat pada pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur tipe pembelajaran kooperatif harus diterapkan yaitu: (1) saling ketergantungan positif, (2) tanggungjawab perseorangan, (3) tatap muka, (4) komunikasi antar anggota, (5) evaluasi proses kelompok. Dalam hal ini, dapat ditunjukkan bahwa tidak semua pembelajaran yang menggunakan kerja kelompok merupakan pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan uraian sebelumnya, pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berfokus pada kelompok kecil dengan beranggotakan 4-5 orang untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama di antara siswa yang terbiasa bekerja secara terpisah dengan orang lain serta untuk menyelesaikan masalah yang diberikan untuk selanjutnya dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pada penerapannya, pembelajaran kooperatif memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi agar mencapai hasil yang maksimal.

0 Response to "Pengertian Pembelajaran Kooperatif "

Posting Komentar