Definisi Belajar

Definisi Belajar - Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung bagaimana proses belajar mengajar yang dialami peserta didik. Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhitindakan-tindakan yang berhubungan dengan belajar. Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan ketrampilan, dengan cara mengolah bahan ajar. Para ahli psikolog dan guru-guru pada umumnya memandang belajar sebagai kelakuan yang berubah, pandangan ini memisahkan definisi yang tegas antara pengertian belajar dengan kegiatan yang semata-mata bersifat hapalan.

Sebagaimana Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid dalam kitabnya “At-Tarbiyah Wa Turuqu At-Tadrisi”, menyatakan: Belajar adalah perubahan ingatan  seseorang secara tiba-tiba tentang  sesuatu dari satu masalah ke masalah yang lain.

Sedangkan menurut Muhammad Muzamil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said adalah: Belajar merupakan perubahan dengan mengadakan beberapa pelatihan.

Dalam buku proses belajar mengajar, Oemar Hamalik mendefinisikan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Definisi ini menitik beratkan pada interaksi peserta didik dengan lingkungan sehingga tercapai apa yang disebut pembelajaran.

Menurut Charles E. Skinner seperti yang dikutip oleh M. Dalyono: “learning is a change in performance as a result of practice”. Belajar adalah perubahan pada perbuatan sebagai akibat dari latihan.

Definisi Belajar

Beberapa teori mengenai belajar antara lain:
1)  Teori Gagne, dalam buku the condition of learning yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto menyatakan bahwa: Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sesudah ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.

2)  Teori Vygotsky, yang dikutip oleh Daniel Muijs dan David Reynolds percaya bahwa interaksi anak dengan orang lain melalui bahasalah yang paling kuat mempengaruhi tingkat pemahaman konseptual yang dapat dicapai anak. Jadi bagi Vygotsky, cooperation (kerja sama)lah yang menjadi dasar belajar. Vygotsky sangat percaya bahwa kita dapat belajar dari orang lain baik yang seumur maupun yang lebih tua dan memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi.

3)  Gesalt, yang dikutip oleh M. Dalyono, belajar adalah suatu proses aktif. Yang dimaksud aktif di sini ialah bukan hanya aktivitas yang tampak seperti gerakan-gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental seperti berpikir, mengingat dan sebagainya.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian pendidikan itu sangat tergantung pada proses pembelajaran yang dialami peserta didik.

Perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan individu. Perubahan itu hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Karena belajar adalah suatu proses, maka dari proses tersebut akan menghasilkan suatu hasil dan hasil dari proses belajar adalah berupa hasil belajar.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas dapat dijelaskan adanya beberapa elemen penting yang mencirikan definsi tentang belajar yaitu bahwa:
1)  Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Dalam proses pembelajaran disekolah, baik secara disadari atau tidak, guru dapat menanamkan sikap tertentu kepada peserta didik melalui proses pembiasaan.
2)  Belajar merupakan perubahan yangterjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan-perubahan diri seorang bayi.
3)  Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.
4)  Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Sebagaimana Arno F. Wittig, Ph. D., menyatakan bahwa learning can be defined as any relatively permanent change in a organism’s behavioral repertoire thatoccurs as a result of experience. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai perubahan terjadi secara relatif permanen didalam tingkah laku yang tampak sebagai hasil pengalaman.

Faktor yang mempengaruhi belajar
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik dapat kita bedakan tiga macam yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar.

1)  Faktor internal (faktor daridalam peserta didik) yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik. Faktor yang berasal dari diripeserta didik sendiri meliputi aspek fisiologi, dan aspek psikologis. Faktor fisiologi juga sering disebut dengan kondisi fisik yang berkaitan dengan fungsi organ tubuh yang kurang sehat atau abnormal dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Sebagai contoh kondisi tubuh yang lemah karena kepala pusing dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari kurang atau tidak berbekas. Faktor psikologi diantaranya adalah tingkat kecerdasaan peserta didik yang akan mempengaruhi tingkat penyerapan pelajaran yang disampaikan guru. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, dalam situasi yang sama peserta didik yang mempunyai tingkat inteligensi tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi rendah.

2)  Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik) yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik. Faktor ini diambil contoh kecil ketika anak yang rajin berangkat kesekolah berteman dengan anak yang cenderung suka bolos pada mata pelajaran tertentu, dengan berbagai alasan pada akhirnya peserta didik yang rajin juga akan ikut bolos. Latihan dan ulangan jugadapat mempengaruhi, karena seringkali mengulang sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. ebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang. Karena latihan atau seringnya mengalami sesuatu, seseorang dapat timbul minatnya kepada sesuatu maka makin besar minat makin besar pula perhatiaanya sehingga keinginan belajar lebih tinggi.

3)  Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi metode dan strategi yang digunakan peserta didik dalam menunjang efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran materi tertentu. Ada berbagai macam karakter peserta didik dalam upaya memahami atau cara menyimpan materi pelajaran dalam ingatan baik dengan sadar maupun terpaksa. Pembiasan diri peserta didik melalui pengajuan. Soal yang menjadi model pembelajaran kali ini diharapkan menjadi suatu strategi yang mampu membantu peserta didik meningkatkan hasil belajar.

0 Response to "Definisi Belajar "

Posting Komentar