Definisi Kinerja

Definisi Kinerja - Kinerja atau dalam bahasa Inggris disebut dengan performance.  Menurut  Wirawan   kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.  Hasibuan menambahkan  definisi atau pengertian  kinerja  merupakan  suatu hasil kerja yang dicapai seseorang didalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.  Menurut Mangkunegara , kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja dalam  organisasi  merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau  manajer  sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga  perusahaan/instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan –kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda–tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

Menurut Keban mendefinisikan kinerja sebagai tingkat pencapaian hasil atau dengan kata lain, kinerja merupakan tingkat pencapaian suatu organisasi. Kinerja keuangan berarti suatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja pada bidang koperasi.

Menurut Ambar Teguh Sulistiyani, “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari  hasil kerjanya”. Maluyu S.P. Hasibuan  mengemukakan “Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional.  Mink mengemukakan pendapatnya bahwa individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya: (a) berorientasi pada prestasi, (b) memiliki percaya diri, (c) berperngendalian diri, (d) kompetensi.

Definisi Kinerja

Berdasarkan beberapa definisi kinerja di  atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja merupakan  proses pekerjaan yang dicapai oleh karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan tanggung jawabnya secara terencana dalam kurun waktu tertentu.

Faktor yang memengaruhi kinerja karyawan menurut Mangkuprawira, yaitu:
1) Faktor  personal atau  individual, meliputi unsur  pengetahuan ketrampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu karyawan.
2) Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja kepada karyawan  melalui pemberian insentif, bonus, penghargaan dan lainnya.
3) Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap  sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.

Menurut Rivai, penilaian kinerja dapat dimanfaatkan manajemen untuk:
1)  Mengelola operasi  karyawan  secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.
2)  Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan  dengan karyawannya seperti promosi, pemberhentian, mutasi.
3)  Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
4)  Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka.
5)  Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Menurut  Gomes  kinerja karyawan dapat diukur dari beberapa indikator, yaitu:
1)  Quantity of work, yaitu jumlah kerja yang dilaksanakan oleh seorang karyawan dalam suatu periode tertentu. Kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah  kerja dan penggunaan waktu. Jumlah kerja adalah banyaknya tugas pekerjaannya dapat dikerjakan. Penggunaan waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan.
2)  Quality of work, yaitu mencerminkan seberapa baik  karyawan mampu menyelesaikan tugas dan menghasilkan mutu yang baik dalam pekerjaannya.
3)  Job knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
4)  Creativeness, yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul
5)  Cooperation, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama karyawan
6)  Dependability, yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja.
7)  Initiative, yaitu semangat dan berinisiatif dalam melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.
8)  Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian,  kepemimpinan, dan integritas pribadi.

Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir adalah sebagai berikut:
1.  Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk
memperoleh kewajiban keuangannya  yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih.
2.  Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban  keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3.  Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
4.  Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar deviden secara  teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

Manfaat Penilaian Kinerja
Adapun manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut:
1.  Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
2.  Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
3.  Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.
4.  Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.
5.  Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

0 Response to "Definisi Kinerja"

Posting Komentar