Definisi Hasil Belajar

Definisi Hasil Belajar - Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Hasil belajar merupakan “tingkat perkembangan mental” yang lebih baik bila dibanding pada saat pra-belajar.Jadi hasil belajar adalah suatu perolehan dari suatu proses dengan ditandai dengan perubahan.

Menurut Nana Sudjana, Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu:
1) Faktor Internal (faktor dari dalam) meliputi:
a)  Faktor jasmaniah (fisiologi) meliputi: faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis yang meliputi: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kesiapan, kematangan.

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar) yang meliputi:
a)  Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, pengertian orang tua, suasana rumah.
b)  Faktor sekolah, yang meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik,relasi peserta didik dengan peserta didik yang lain, disiplin sekolah, waktu sekolah, metode belajar, tugas rumah.
c)  Faktor masyarakat, yang terdiri dari: kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu:
1)  Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Sebagai contoh pengetahuan atau ingatan adalah menghafal nama-nama ilmiah dalam biologi. Hasil belajar berupa pemahaman peserta didik mampu menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri sesuatu  yang dibaca atau didengarnya. Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongret atau situasi khusus bisa disebut juga penerapakan abstraksi (ide, petunjuk khusus, teori) dalam situasi baru. Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hirarkinya atau susunannya.

2)  Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis kategori ranah afektifsebagai hasil belajar. Reciving/attending yakni semacam kepekaan, kesadaran dalam menerima rangsang (stimulan) yang datang dari luar kepada peserta didik dalam bentuk masalah, situasi dan gejala. Responding/ jawaban yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar atau menjawab stimulan yang datang dari luar kepada dirinya. Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai  terhadap gejala atau stimulan. Organisasi adalah pengembangan nilai kedalam satu sistem organisasi. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan semua sistem yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Tipe hasil belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagaitingkah laku seperti perhatianya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasan belajar dan hubungan sosial.

3)  Ranah Psikomotoris
Tipe hasil belajar ranah psikomotoris berkenaan dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian kali ini adalah hasil belajar ranah kognitif darisoal evaluasi dan ranah afektif dari penilaian motivasi dengan menggunakan angket.

Dari uraian di atas, salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode atau model atau cara mengajar. Jadi seorang guru harus memiliki banyak variasi dalam mengajar agar hasil belajar dapat optimal. Model pembelajaran yang baik adalah model pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. Beberapa model-model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah dengan berbagai jenjang antara lain adalah sebagai berikut:
1.  Model pembelajaran pengajuan soal (problem possing).
2.  Model pembelajaran quantum (quantum teaching).
3.  Model pembelajaran berbalik (reciprocal teaching).
4.  Model pembelajaran problem solving.
5.  Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning).

Instrumen evaluasi hasil belajar
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peseta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Adapun macam-macam instrumen evaluasi hasil belajar yaitu:
1)  Penilaian unjuk kerja ~ Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan terhadap penampilan peserta didik dari suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan cara mengisi format penilaian unjuk kerja yang dapat berupacek list atau skala penilaian.
2)  Penilaian sikap ~ Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan pengamatan/observasi guru mata pelajaran. Data hasil pengamatan guru dapat dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi. Catatan guru mata pelajaran menggambarkan sikap atau tingkat penguasan peserta didik  berkaitan dengan pelajaran yang ditempuhnya dalam bentuk kalimat nasatif. Demikian juga catatan dalam kolom deskripsi perilaku, menggambarkan perilaku peserta didik yang perlu mendapat penghargaan/pujian atau peringatan.
3)  Penilaian tertulis ~ Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil berbagia tes tertulis yang diikuti peserta didik. Soal tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda. Skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan berbagai bentuk tes tertulis perlu digabung menjadi satu kesatuan nilai penguasaan kompetensi dasar dan standar kompetensi mata pelajaran. Dalam proses penggabungan dan penyatuan nilai, data yang diperoleh dengan masing-masing bentuk soal tersebut juga perlu diberi bobot, dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran dan kompleksitas jawaban.
4)  Penilaian proyek ~ Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan.
5)  Penilaian produk ~ Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap: yaitu persiapan, tahap pembuatan (produk)dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian produk diperoleh dengan menggunakan cara holistik atau cara analitik. Cara holistik guru menilai hasil produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kreteria keindahan dan kegunaan produk. Sedangkan analitik guru menilai hasil produk berdasarkan tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, pembuatan, dan penilaian.
6)  Penilaian portofolio ~ Data penilaian portofolio peserta didik berdasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian postofoliomeliputi: catatan guru, hasil pekerjan peserta didik, dan profil perkembangan peserta didik. Hasil profil perkembangan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan gambaran perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasan kompetensi peserta sebagai hasil dari proses pembelajaran.
7)  Penilaian diri ~ Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan,kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu yang dilakukan oleh peserta didik sendiri sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada taraf awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak dapat langsung dipercayai dan digunakan dengan alasan pertama karena peserta didik belum terbiasa dan terlatih, sangat terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan dalam penilaian dan yang kedua ada kemungkinan peseta didik sangat subjektif dalam melakukan penilaian, karena terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Pada dasarnya hasil belajar merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik daridalam maupun dari luar individu. Beberapa faktor tersebut sangat penting untuk dikenalkan kepada peserta didik dengan tujuan untuk membantu mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abu Ahmadi yaitu:
1)  Faktor-faktor stimulasi belajar. Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu untuk mengadakan reaksi atau  perbuatan belajar. Yang dikelompokkan dalam faktor stimulasi belajar antara lain; Panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana lingkungan eksternal.
2) Faktor-faktor metode balajar. Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh peserta didik, faktor-faktor metode belajar menyangkut hal-hal berikut; kegiatan berlatih atau praktek, overlearning  dan drill, resitasi belajar, pengenalan tentang hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitet indera, bimbingan dalam belajar, kondisi-kondisi intensif.
3) Faktor-faktor individual. Faktor-faktor individu meliputi; k ematangan, faktor usia kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.

0 Response to "Definisi Hasil Belajar"

Posting Komentar