Pengertian sikap pada Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “suatu perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian (pendapat atau keyakinan): perilaku; gerak-gerik”
Pengertian di atas menunjukkan bahwa rangsangan atau stimulus sangatmenentukan untuk bangkitnya suatu motif. Dengan demikian sikap mengarah pada objek tertentu, yang berarti penyesuaian diri terhadap objek dipengaruhi olehlingkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap objek. Pengertian sikap lainnya ditemukan lebih dari tiga puluh definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Berdasarkan sekian banyak definisi dapat kami kemukakan beberapa pendapat tentang sikap, diantaranya adalah sebagai berikut.
Sementara itu, menurut A. Ahmadi mengatakan bahwa “sikap adalah sebagai tindakan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi yang meliputi simbol, kata-kata, slogan, ide dan sebagainya.” Hal senada juga diungkapkan S.W. Sarwono bahwa “sikap merupakan sesuatu yang dipelajari (bukan bawaan). Oleh karena itu, sikap lebih dapat dibentuk, dikembangkan, dipengaruhi dan diubah”. Sikap tidak bisa dilihat, tapi dapat disimpulkan dari tanda-tanda yang dapat diamati.
Melihat berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap dapat diartikan sebagai kecenderungan individu untuk bertindak terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor kognisi dan afeksi individu terhadap objek tersebut. Dengan demikian, sikap belum merupakan suatu tindakan aktifitas, akan tetapi kecendeungan untuk bertingkah laku. Sikap adalah perasaan seseorang tentang obyek, aktivitas, peristiwa dan orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang merepresentasikan suka atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada sesuatu. Sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensi untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila dihadapkan suatu stimulus yang menghendaki adanya respons.
Komponen Pembentukan Sikap
Sebelum satu sikap diambil setidaknya terdapat tahapan-tahapan atau komponen yang harus dipenuhi yaitu dengan pelibatan-pelibatan komponen kognitif, afektif, dan behavior. Mengenai pelibatan komponen Travers, Gagne dan Croncbach menjelaskan sebagai berikut:
1) Komponen kognitif berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek.
2) Komponen afektif menunjukkan pada dimensi emosional dari sikap yaitu yang berhubungan dengan objek dimana objek itu dapat bersifat yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.
3) Komponen bihaviour melibatkan salah satu predisposisi untuk bertindak lebih lanjut. Hal senada juga diungkapkan oleh Allport yang dikutif oleh Mar’at yang menyatakan bahwa terdapat 3 komponen dalam sikap yaitu:
“komponen kognisi yang berhubungan dengan belief (kepercayaan atau keyakinan), ide, konsep, persepsi, stereotipe, opini yang dimiliki individu mengenai sesuatu, komponen afeksi yang berhubungan dengan kehidupan emosional seseorang menyangkut perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi, komponen kognisi yang merupakan kecenderungan bertingkah laku.”
Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pada sikap selalu terkandung tiga unsur sikap yaitu unsur kognitif yang akan menjawab pertanyaan apa yang dipikirkan atau dipersepsikan tentang suatu objek, unsur afeksi yang menjadi pertanyaan tentang apa yang dirasakan (perasaan senang atau tidak senang), dan unsur konasi yang akan menjawab kesedihan atau persiapan untuk bertindak terhadap suatu objek.
0 Response to "Pengertian Sikap dan Komponen Pembentukan Sikap"
Posting Komentar